Senin, 19 Desember 2016

Industrialisasi



KOTA DAN MASYARAKAT INDUSTRI
A.    Pengantar
Industrialisasi adalah jalan keluar dari kemiskinan yang bersumber dari kebergantungan pada sector agraris (Sumitro Djojohadikusumo). Industri merupakan salah satu pembangunan yang mengarah pada proses perubahan perekonomian dari yang sebagian besar berupa pedesaan dan pertanian menjadi perkotaan, industri, dan jasa-jasa dalam kompetisinya. Dan yang menyebabkan terjadinya transformasi struktural, yaitu proses pergeseran pertumbuhan sektor produksi dari yang semula mengandalkan sektor primer (pertanian) menuju sektor sekunder (industri) kemudian sektor jasa ( Yustika, 2000:62). Tujuan dari industri bukanlah akhir dari pembangunan ekonomi, melainkan hanya menjadi salah satu strategi dalam mendukung proses pembangunan ekonomi untuk mencapai tingkat pendapatan yang tinggi dan berkelanjutan. Hal uang tidak bisa dihindari dari adanya industrialisasi adalah terjadinya urbanisasi, dan industrialisasi akan mendorong proses urbanisasi. Perubahan secara fisik ditandai dengan adanya peningkatan penggunaan lahan untuk kegiatan nonpetanian, seperti industri, permukiman, serta perdagangan dan jasa. Industi tidak hanya proses pertumbuhan kota, melainkan proses yang kompleks dari berbagai perubahan ekonomi, sosial dan politik, yang memunculkan nilai-nilai baru, pemikiran, perilaku, lembaga, dan organisasi dalam masyarakat (Yeates & Garner, 1980).
B.     Industrialisasi: Proses Menjadi Masyarakat Industri
Dalam konteks industrialisasi, hubungan desa-kota bukan lagi hubungan administratif an sich, melainkan sebagai tranformasi budaya dan sosial. Gulick (1969: 150) dalam Cultural Continuities in the Twentieth Century Middle Eastern Cultures, menyebutkan pola hubungan antara desa-kota setelah terjadi industrialisasi dalam kasus tentang adaptasi migran pedesaan di kota-kota timur tengah yang mengalami idustrialisasi, yaitu pemeliharaan ikatan-ikatan pedesaan secara ilmiah mencakup komunikasi, tetapi dibalik hal tersebut terdapat sejumlah pola budaya yang terkandung dalam hubungan transformasi, yaitu salah satunya pertukaran pemberian secara teratur (seperti produk desa) dan kunjungan. Pada umumnya, kota-kota dinegara berkembang cenderung didikotomikan menjadi dua kawasan yang berbeda yaitu kawasan tipe barat dan kawasan tipe pribumi yang terdiri atas pengelompokan desa-desa. ciri penduduk kota diidentikan dengan dikotomi “kota-desa” atau katagori “komunitas-masyarakat”. Artinya walaupun terjadi proses urbanisasi, industrialisasi dan perkembangan ekonomi berkaitan derta kota-kota masyarakat tradisional memainkan peranan dalam memodernkan struktur sosial dan ekonomi, tetapi sistem-sistem budaya, sikap individu dan tradisi tidak hancur secara keseluruhan.
C.     Pengertian Industri dan Industrialisasi
Dalam pengertian luas, industry mencakup semua usaha dan kegiatan dibidang ekonomi yang bersifat produktif. Adapun pengertian secara sempit, industry atau industry pengolahan adalah kegiatan yang mengubah barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dan dalam pengertian yang kedua, kata industry sering disebut sektor industri pengolahan atau manufaktur, yaitu salah satu faktor produksi atau lapangan usaha dalam perhitungan pendapatan nasional menurut pendekatan produksi. Ketika satu Negara telah mencapai tahap sektor industri menjadi  leading sector, Negara tersebut dapat dikatakan telah mengalami industrialisasi (Ahmad Erani Yustika, 2000:45) dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa industrialisasi merupakan transformasi struktural disuatu Negara. Arti industrialisasi bertujuan meningkatkan nilai tambah seluruh sektor ekonomi dengan sektor industri pengolahan sebagai leading sektor. Dan salah satu aspek penting dalam transformasi struktural perekonomian Indonesia sepanjang era Orde Baru adalah penigkatan peranan sektor industri yang tergolong sangat pesat.
D.    Konsep industrialisasi
Jika sebuah Negara sudah mencapai tahapan sektor industri, Negara tersebut dianggap telah mengalami tahap indistrialisasi. Dalam hal ini transformasi struktural diharuskan karena sektor primer dipandang tidak memiliki nilai tambah (value edded) yang tinggi serta nilai tukar (trem of trade) menurut pendekatan ini, industrialisasi dianggap sebagai proses pertumbuhan ekonomi dalam wujud akselerasi investasi dan tabungan. Jika tingkat tabungan cukup tinggi, kemampuan sebuah Negara untuk mengadakan investasi juga meningkatsehingga target pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja lebih mungkin digapai secara cepat. Dalam menjelaskan proses industrialisasi, model neoklasik berbeda pendapat. Model neoklasik lebih memusatkan terjadinya “Mekanisme” perubahan struktural tersebut. Untuk itu, piranti analisis yang dipakai banyak menggunakan teori neoklasik tentang harga dan alokasi sumber daya, seta model-model ekonometrik. dalam sudut pandang ini, yang lebih ditekankan adalah apakah pada saat yang bersamaan, faktor-faktor lain yang terlibat dalam proses tersebut juga ikut tergeser. Faktor-faktor tersebut meliputi tenaga kerja, modal, dan kontribusinya terhadap pendapatan nasional. Secara spesifik, ekonom Cambridge tersebut telah meletakan sektor pertanian sebagai fondasi pembangunan dan sektor industri sebagai motor pembangunan dengan saling keterkaitan yang kukuh. Pandangan yang terakhir yaitu sektor pertanian. dengan economic endowment disektor pertanian, industrialisasi yang menjalankan harus distimulus dan didasarkan pada sektor tersebut seingga tidak akan mengganggu kondisi ketenagakerjaan.


E.     Industrialisasi di Indonesia
Pembangunan industri merupakan bagian dari pelaksanaan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) dalam mencapai sasaran pembangunan jangka panjang yang bertujuan membangun industri sehingga bangsa Indonesia mampu tumbuh dan berkembang atas kekuatan sendiri berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945. Menurut departemen perindustrian, industri nasional Indonesia dikelompokan menjadi tiga kelompok besar berikut :
1.      Industri dasar yang meliputi kelompok industri mesin dan logam dasar (IMLD) dan kelompok kimia dasar (IKD).
2.      Industri kecil yang meliputi industri pangan, indstri sandang dan kulit, industri kimia dan bahan bangunan, industri galian bukan logam dan industri logam.
3.      Industri hilir, yaitu kelompok Aneka Industri (AI) meliputi industri yang mengolah sumber daya hutan, industri yang mengolah hutan, industri yang mengolah hasil pertambangan dan lain-lain.

F.      Struktur Ekonomi Indonesia
Strutur ekonomi dipergunakan untuk menunjukan komposisi atau susunan sektor-sektor ekonomi dalam suatu perekonomian. Ada dua macam struktur ekonomi, yaitu :
1.      Struktur Agraris, yaitu struktur ekonomi yang didominasi oleh sektor pertanian. sektor pertanian menjadi sumber mata pencaharian sebagian terbesar penduduknya.
2.      Industri, yaitu struktur ekonomi didominasi oleh sektor industri. Sebagian besar produk domestik disumbangkan dan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggal disumbangkan oleh sektor industri.

G.    Perubahan Sosial Masyarakat Agraris (Desa) ke Industri (kota)
Perubahan masyarakat agraris ke masyarakat indutri atau modern akibat dari derasnya proses modernisasi dengan berbagai nilai dan teknologi yangb ditawarkan (Munandar Soelaiman, 1998:93) hal ini karena modernisasi melibatkan perubahan pada hampir segala aspek tingkah laku sosial, termasuk didalamnya industrialisasi, urbanisasi, diferensiasi, sekularisasi, sentralisasi dan sebagainya (Suwarsono, 2006:23). Dampak perubahan dari daerah agraris menjadi industri yang signifikan meliputi perubahan mata pencaharian, yaitu terjadi pergeseran orientasi dari sektor pertanian menjadi sektor industri, jasa dan perdagangan. Proses industrialisasi diyakini mampu mengubah pola hungan kerja tradisional (butuh, petani dan tani) menjadi modern rasional ( buruh, pabrik dan karyawan). Begitupun dengan pola pikir masyarakat yang mulai mengenal ilmu ppengetahuan, teknologi dari pergaulan atau interaksi dengan dunia luar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar