KOTA DAN MASYARAKAT INDUSTRI
A.
Pengantar
Industrialisasi adalah jalan keluar
dari kemiskinan yang bersumber dari kebergantungan pada sector agraris (Sumitro
Djojohadikusumo). Industri merupakan salah satu pembangunan yang mengarah pada
proses perubahan perekonomian dari yang sebagian besar berupa pedesaan dan
pertanian menjadi perkotaan, industri, dan jasa-jasa dalam kompetisinya. Dan
yang menyebabkan terjadinya transformasi struktural, yaitu proses pergeseran
pertumbuhan sektor produksi dari yang semula mengandalkan sektor primer
(pertanian) menuju sektor sekunder (industri) kemudian sektor jasa ( Yustika,
2000:62). Tujuan dari industri bukanlah akhir dari pembangunan ekonomi,
melainkan hanya menjadi salah satu strategi dalam mendukung proses pembangunan
ekonomi untuk mencapai tingkat pendapatan yang tinggi dan berkelanjutan. Hal
uang tidak bisa dihindari dari adanya industrialisasi adalah terjadinya
urbanisasi, dan industrialisasi akan mendorong proses urbanisasi. Perubahan
secara fisik ditandai dengan adanya peningkatan penggunaan lahan untuk kegiatan
nonpetanian, seperti industri, permukiman, serta perdagangan dan jasa. Industi
tidak hanya proses pertumbuhan kota, melainkan proses yang kompleks dari
berbagai perubahan ekonomi, sosial dan politik, yang memunculkan nilai-nilai
baru, pemikiran, perilaku, lembaga, dan organisasi dalam masyarakat (Yeates
& Garner, 1980).
B.
Industrialisasi:
Proses Menjadi Masyarakat Industri
Dalam konteks industrialisasi,
hubungan desa-kota bukan lagi hubungan administratif an sich, melainkan
sebagai tranformasi budaya dan sosial. Gulick (1969: 150) dalam Cultural
Continuities in the Twentieth Century Middle Eastern Cultures, menyebutkan
pola hubungan antara desa-kota setelah terjadi industrialisasi dalam kasus
tentang adaptasi migran pedesaan di kota-kota timur tengah yang mengalami
idustrialisasi, yaitu pemeliharaan ikatan-ikatan pedesaan secara ilmiah
mencakup komunikasi, tetapi dibalik hal tersebut terdapat sejumlah pola budaya
yang terkandung dalam hubungan transformasi, yaitu salah satunya pertukaran
pemberian secara teratur (seperti produk desa) dan kunjungan. Pada umumnya,
kota-kota dinegara berkembang cenderung didikotomikan menjadi dua kawasan yang
berbeda yaitu kawasan tipe barat dan kawasan tipe pribumi yang terdiri atas
pengelompokan desa-desa. ciri penduduk kota diidentikan dengan dikotomi
“kota-desa” atau katagori “komunitas-masyarakat”. Artinya walaupun terjadi
proses urbanisasi, industrialisasi dan perkembangan ekonomi berkaitan derta
kota-kota masyarakat tradisional memainkan peranan dalam memodernkan struktur
sosial dan ekonomi, tetapi sistem-sistem budaya, sikap individu dan tradisi
tidak hancur secara keseluruhan.
C.
Pengertian
Industri dan Industrialisasi
Dalam pengertian luas, industry
mencakup semua usaha dan kegiatan dibidang ekonomi yang bersifat produktif.
Adapun pengertian secara sempit, industry atau industry pengolahan adalah
kegiatan yang mengubah barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan
sehingga menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dan dalam pengertian
yang kedua, kata industry sering disebut sektor industri pengolahan atau
manufaktur, yaitu salah satu faktor produksi atau lapangan usaha dalam
perhitungan pendapatan nasional menurut pendekatan produksi. Ketika satu Negara
telah mencapai tahap sektor industri menjadi leading sector, Negara tersebut dapat
dikatakan telah mengalami industrialisasi (Ahmad Erani Yustika, 2000:45) dengan
kata lain, dapat dikatakan bahwa industrialisasi merupakan transformasi
struktural disuatu Negara. Arti industrialisasi bertujuan meningkatkan nilai
tambah seluruh sektor ekonomi dengan sektor industri pengolahan sebagai leading
sektor. Dan salah satu aspek penting dalam transformasi struktural perekonomian
Indonesia sepanjang era Orde Baru adalah penigkatan peranan sektor industri
yang tergolong sangat pesat.
D.
Konsep
industrialisasi
Jika sebuah Negara sudah mencapai
tahapan sektor industri, Negara tersebut dianggap telah mengalami tahap
indistrialisasi. Dalam hal ini transformasi struktural diharuskan karena sektor
primer dipandang tidak memiliki nilai tambah (value edded) yang tinggi serta
nilai tukar (trem of trade) menurut pendekatan ini, industrialisasi dianggap
sebagai proses pertumbuhan ekonomi dalam wujud akselerasi investasi dan
tabungan. Jika tingkat tabungan cukup tinggi, kemampuan sebuah Negara untuk
mengadakan investasi juga meningkatsehingga target pertumbuhan ekonomi dan
penciptaan lapangan kerja lebih mungkin digapai secara cepat. Dalam menjelaskan
proses industrialisasi, model neoklasik berbeda pendapat. Model neoklasik lebih
memusatkan terjadinya “Mekanisme” perubahan struktural tersebut. Untuk itu,
piranti analisis yang dipakai banyak menggunakan teori neoklasik tentang harga
dan alokasi sumber daya, seta model-model ekonometrik. dalam sudut pandang ini,
yang lebih ditekankan adalah apakah pada saat yang bersamaan, faktor-faktor
lain yang terlibat dalam proses tersebut juga ikut tergeser. Faktor-faktor
tersebut meliputi tenaga kerja, modal, dan kontribusinya terhadap pendapatan
nasional. Secara spesifik, ekonom Cambridge tersebut telah meletakan sektor pertanian
sebagai fondasi pembangunan dan sektor industri sebagai motor pembangunan
dengan saling keterkaitan yang kukuh. Pandangan yang terakhir yaitu sektor
pertanian. dengan economic endowment disektor pertanian, industrialisasi
yang menjalankan harus distimulus dan didasarkan pada sektor tersebut seingga
tidak akan mengganggu kondisi ketenagakerjaan.
E.
Industrialisasi
di Indonesia
Pembangunan industri merupakan
bagian dari pelaksanaan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) dalam mencapai
sasaran pembangunan jangka panjang yang bertujuan membangun industri sehingga
bangsa Indonesia mampu tumbuh dan berkembang atas kekuatan sendiri berdasarkan
Pancasila dan UUD Tahun 1945. Menurut departemen perindustrian, industri
nasional Indonesia dikelompokan menjadi tiga kelompok besar berikut :
1.
Industri
dasar yang meliputi kelompok industri mesin dan logam dasar (IMLD) dan kelompok
kimia dasar (IKD).
2.
Industri
kecil yang meliputi industri pangan, indstri sandang dan kulit, industri kimia
dan bahan bangunan, industri galian bukan logam dan industri logam.
3.
Industri
hilir, yaitu kelompok Aneka Industri (AI) meliputi industri yang mengolah
sumber daya hutan, industri yang mengolah hutan, industri yang mengolah hasil
pertambangan dan lain-lain.
F.
Struktur
Ekonomi Indonesia
Strutur ekonomi dipergunakan untuk menunjukan komposisi atau
susunan sektor-sektor ekonomi dalam suatu perekonomian. Ada dua macam struktur
ekonomi, yaitu :
1.
Struktur
Agraris, yaitu struktur ekonomi yang didominasi oleh sektor pertanian. sektor
pertanian menjadi sumber mata pencaharian sebagian terbesar penduduknya.
2.
Industri,
yaitu struktur ekonomi didominasi oleh sektor industri. Sebagian besar produk
domestik disumbangkan dan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggal disumbangkan
oleh sektor industri.
G.
Perubahan
Sosial Masyarakat Agraris (Desa) ke Industri (kota)
Perubahan masyarakat agraris ke
masyarakat indutri atau modern akibat dari derasnya proses modernisasi dengan
berbagai nilai dan teknologi yangb ditawarkan (Munandar Soelaiman, 1998:93) hal
ini karena modernisasi melibatkan perubahan pada hampir segala aspek tingkah
laku sosial, termasuk didalamnya industrialisasi, urbanisasi, diferensiasi,
sekularisasi, sentralisasi dan sebagainya (Suwarsono, 2006:23). Dampak
perubahan dari daerah agraris menjadi industri yang signifikan meliputi
perubahan mata pencaharian, yaitu terjadi pergeseran orientasi dari sektor
pertanian menjadi sektor industri, jasa dan perdagangan. Proses industrialisasi
diyakini mampu mengubah pola hungan kerja tradisional (butuh, petani dan tani)
menjadi modern rasional ( buruh, pabrik dan karyawan). Begitupun dengan pola
pikir masyarakat yang mulai mengenal ilmu ppengetahuan, teknologi dari
pergaulan atau interaksi dengan dunia luar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar