2.1 Pengertian media pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang
secara harfiah berarti ‘tengah’ ‘perantara’, atau ‘pengantar’ (azhar arsyad:3).
Gerlach dan ely (1971) mengatakan, “media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, kejadian yang membangun suatu
kondisi yang membuat siswa ma mpu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.”
Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan
sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses
belajar-mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual
atau verbal.
AECT(association of Education and Communication
Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran
yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping sebagai
sistem penyampai atau pengantar, media- yang sering diganti dengan
mediator-menurut flemming(1987:234) adalah penyebab atau alat yang turut campur
tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya.
2.2 Fungsi media pembelajaran
a)
Dalam proses pembelajaran
Media
memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima
(siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima
dan mengolah informasi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Namun pendapat lain
mengtakan bahwa fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media
dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran. Tiga kemampuan
kelebihan media (gerlach& ely dalam Ibrahim, et.al.,2001) adalah sebagai
berikut (paud unnes, tanpa tahun, hal.13):
1) Kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap,
menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan
ini, obyek atau kejadian dapat digambarkan, dipotret, direkam, difilmkan,
kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati
kembali seperti kejadian aslinya.
2) Kemampuan manipulative, artinya media dapat
menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam
perubahan(manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya,
kecepatannya, warnanya serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya.
3) Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau
audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya
siaran tv atau radio.
b) Dalam pengembangan kognitif
1)
Merangsang anak untuk melakukan kegiatan, pikiran, perasaan, perhatian,
dan minat. Belajar yang melibatkan pikiran, minat, emosi, dan perasaan pribadi,
disamping intelektual akan sangat memengaruhi anak dan berkesan lebih lama.
Media pembelajaran adalah alat yang sangat kuat(powerful) dalam membangkitkan
respons emosional seperti ikut merasakan, simpatik, mencintai, dan gembira.
2)
Bereksperimen . Manusia sebagai mahkluk coba-coba sudah tampak semenjak
balita. Apabila diperhatikan, anak yang sedang belajar berjalan mencoba
berkali-kali agara mampu berdiri dan akhirnya bisa berjalan. Ketika melakukan
permainan sehari-hari mereka juga melakukan eksperimen atau percobaan.
Contohnya dengan memberi permainan mewarnai dan sebagainya.
3)
Menyelidiki atau meneliti.
Rancangan media
yang dikembangkan oleh guru setidaknya juga bisa meningkatkan kemampuan anak
dalam melakukan penyelidikan dan penelitian sederhana. Contohnya dalam
mempelajari ips coba lah sesekali
berikan pembelajaran keluar kelas dan peran guru menjelaskan yang ada
dilingkungan sekitar contohnya mengenai interaksi, mengapa interaksi itu bisa
terjadi dan sebagainya. Sehingga peserta didik dapat memahami betul secara
bentuk nyata yang ada dilingkungannya.
4) Alat bantu
Media
merupakan alat bantu dalam berbagai hal yang dapat memperlancar proses belajar
mengajar. Alat bantu seperti itu adalah benda atau alat untuk membantu anak
bermain dan belajar, misalnya air, tali, ember, alat tulis, dan sebagainya.
5) Mengembangkan imajinasi(kreativitas)
Media
bisa menjadikan anak mampu berpikir lebih kreatif, mampu menyelesaikan berbagai
permasalahan, mampu berpikir logis, memiliki penalaranyang tinggi dan mampu
menemukan satu jawaban yang paling tepat terhadap masalah yang diberikan berdasarkan
informasi yang tersedia.
2.3 Manfaat media pembelajaran
Secara umum, manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar
interaksi guru dan siswa, dengan maksud membantu siswa belajar secara optimal.
Namun demikian secara khusus manfaat media pembelajaran dikemukakan oleh kemp
dan Dayton (1985), yaitu (Nuryanto, Tanpa Tahun, Hal.3-4):
a) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Guru
mungkin mempunyai penafsiran yang beranekaragam tentang sesuatu hal. Melalui
media, penafsiran yang beragam ini dapat direduksi dan disampaikan kepada siswa
secara seragam.
c) Proses pembelajaran menjadi lebih menarik
Media
dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar(audio) dan dapat dilihat
(visual), sehingga dapat mendeskripsikan prinsip, konsep, proses atau prosedur
yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lebih jelas dan lengkap.
d) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Jika
dipilih dan dirancang dengan benar, media dapat membantu guru dan siswa melakukan
komuikasi dua arah secara aktif. Tanpa media, guru mungkin akan cenderung
berbicara “satu arah” kepada siswa
e) Jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi
Seringkali
terjadi, para guru banyak menghabiskan waktu untuk menjelaskan materi ajar.
Padahal waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak itu, jika mereka
memanfaatkan media pembelajaran dengan baik.
f) Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan
Penggunaan
media tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien, tetapi juga
membantu siswa menyerap materi ajar secara lebih mendalam dan utuh.
g) Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan
kapan saja
Media
pembelajaran dpaat dirancang sedemikian rupa dengan sekreatif mungkin guru itu
membuatnya, sehingga siswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja mereka mau,
tanpa tergantung pada keberadaan guru.
h) Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat
ditingkatkan
Dengan
media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Dan hal ini dapat
meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa terhadap ilmu pengetahuan dan proses
pencarian ilmu.
i)
Peran guru dapat berubah menjadi lebih positif dan produktif.
Dengan
media, guru tidak perlu mengulang-ulang penjelasan dan mengurangi penjelasan
verbal(lisan), sehingga guru dapat memberikan perhatian lebih banyak kepada aspek
pemberian motivasi, perhatian, bimbingan dan sebagainya.
2.4 Jenis-jenis media pembelajaran
Dalam
pembelajaran untuk memilih suatu media pembelajaran yang akan digunakan oleh
seorang guru pada saat melakukan proses belajar mengajar, dapat disesuaikan
dengan suatu situasi tertentu. Berdasarkan tujuan praktisnya yang akan dicapai
dapat dibedakan menjadi tiga kelompok (nuryanto, tanpa tahun, hal.8) yaitu :
1)
Media Grafis
Suatu jenis
media yang menuangkan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk simbol-simbol
komunikasi verbal. Simbol tersebut artinya perlu dipahami dengan benar, agar
proses penyampaian pesannya dapat berjalan dengan baik dan efisien.
Bentuk-bentuk media grafis antara lain : gambar foto, sketsa, diagram, poster,
dan lain-lain.
2)
Media Audio
Berkaitan dengan
indera pendengaran. Pesan yang disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambang
auditif, baik verbal maupun non-verbal. Bentuk media audio yaitu : radio, dvd,
alat perekam, dan sebagainya
3)
Media Projeksi
Media ini
memiliki kesamaan denagn media grafis, dalam art dapat menyajikan
rangsangan-rangsangan visual. Bentuk media projeksi yaitu : film gelang (loop),
film bingkai, film rangkai, televisi dan radio, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar