Selasa, 20 Desember 2016

Pengertian Media Pembelajaran



2.1  Pengertian media pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’ ‘perantara’, atau ‘pengantar’ (azhar arsyad:3).
Gerlach dan ely (1971) mengatakan, “media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, kejadian yang membangun suatu kondisi yang membuat siswa ma      mpu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.”
Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar-mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
AECT(association of Education and Communication Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media- yang sering diganti dengan mediator-menurut flemming(1987:234) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya.

2.2  Fungsi media pembelajaran
a)      Dalam proses pembelajaran
Media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Namun pendapat lain mengtakan bahwa fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran. Tiga kemampuan kelebihan media (gerlach& ely dalam Ibrahim, et.al.,2001) adalah sebagai berikut (paud unnes, tanpa tahun, hal.13):
1)      Kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambarkan, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.
2)      Kemampuan manipulative, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan(manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya.
3)      Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran tv atau radio.

b)      Dalam pengembangan kognitif
1)      Merangsang anak untuk melakukan kegiatan, pikiran, perasaan, perhatian, dan minat. Belajar yang melibatkan pikiran, minat, emosi, dan perasaan pribadi, disamping intelektual akan sangat memengaruhi anak dan berkesan lebih lama. Media pembelajaran adalah alat yang sangat kuat(powerful) dalam membangkitkan respons emosional seperti ikut merasakan, simpatik, mencintai, dan gembira.
2)      Bereksperimen . Manusia sebagai mahkluk coba-coba sudah tampak semenjak balita. Apabila diperhatikan, anak yang sedang belajar berjalan mencoba berkali-kali agara mampu berdiri dan akhirnya bisa berjalan. Ketika melakukan permainan sehari-hari mereka juga melakukan eksperimen atau percobaan. Contohnya dengan memberi permainan mewarnai dan sebagainya.
3)      Menyelidiki atau meneliti.
Rancangan media yang dikembangkan oleh guru setidaknya juga bisa meningkatkan kemampuan anak dalam melakukan penyelidikan dan penelitian sederhana. Contohnya dalam mempelajari ips coba lah  sesekali berikan pembelajaran keluar kelas dan peran guru menjelaskan yang ada dilingkungan sekitar contohnya mengenai interaksi, mengapa interaksi itu bisa terjadi dan sebagainya. Sehingga peserta didik dapat memahami betul secara bentuk nyata yang ada dilingkungannya.
4)      Alat bantu
Media merupakan alat bantu dalam berbagai hal yang dapat memperlancar proses belajar mengajar. Alat bantu seperti itu adalah benda atau alat untuk membantu anak bermain dan belajar, misalnya air, tali, ember, alat tulis, dan sebagainya.
5)      Mengembangkan imajinasi(kreativitas)
Media bisa menjadikan anak mampu berpikir lebih kreatif, mampu menyelesaikan berbagai permasalahan, mampu berpikir logis, memiliki penalaranyang tinggi dan mampu menemukan satu jawaban yang paling tepat terhadap masalah yang diberikan berdasarkan informasi yang tersedia.

2.3  Manfaat media pembelajaran
Secara umum, manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar interaksi guru dan siswa, dengan maksud membantu siswa belajar secara optimal. Namun demikian secara khusus manfaat media pembelajaran dikemukakan oleh kemp dan Dayton (1985), yaitu (Nuryanto, Tanpa Tahun, Hal.3-4):
a)      Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Guru mungkin mempunyai penafsiran yang beranekaragam tentang sesuatu hal. Melalui media, penafsiran yang beragam ini dapat direduksi dan disampaikan kepada siswa secara seragam.
c)      Proses pembelajaran menjadi lebih menarik
Media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar(audio) dan dapat dilihat (visual), sehingga dapat mendeskripsikan prinsip, konsep, proses atau prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lebih jelas dan lengkap.
d)     Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Jika dipilih dan dirancang dengan benar, media dapat membantu guru dan siswa melakukan komuikasi dua arah secara aktif. Tanpa media, guru mungkin akan cenderung berbicara “satu arah” kepada siswa
e)      Jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi
Seringkali terjadi, para guru banyak menghabiskan waktu untuk menjelaskan materi ajar. Padahal waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak itu, jika mereka memanfaatkan media pembelajaran dengan baik.
f)       Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan
Penggunaan media tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi ajar secara lebih mendalam dan utuh.
g)      Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dpaat dirancang sedemikian rupa dengan sekreatif mungkin guru itu membuatnya, sehingga siswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja mereka mau, tanpa tergantung pada keberadaan guru.
h)      Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat ditingkatkan
Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Dan hal ini dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa terhadap ilmu pengetahuan dan proses pencarian ilmu.
i)        Peran guru dapat berubah menjadi lebih positif dan produktif.
Dengan media, guru tidak perlu mengulang-ulang penjelasan dan mengurangi penjelasan verbal(lisan), sehingga guru dapat memberikan perhatian lebih banyak kepada aspek pemberian motivasi, perhatian, bimbingan dan sebagainya.

2.4  Jenis-jenis media pembelajaran
Dalam pembelajaran untuk memilih suatu media pembelajaran yang akan digunakan oleh seorang guru pada saat melakukan proses belajar mengajar, dapat disesuaikan dengan suatu situasi tertentu. Berdasarkan tujuan praktisnya yang akan dicapai dapat dibedakan menjadi tiga kelompok (nuryanto, tanpa tahun, hal.8) yaitu :
1)      Media Grafis
Suatu jenis media yang menuangkan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi verbal. Simbol tersebut artinya perlu dipahami dengan benar, agar proses penyampaian pesannya dapat berjalan dengan baik dan efisien. Bentuk-bentuk media grafis antara lain : gambar foto, sketsa, diagram, poster, dan lain-lain.
2)      Media Audio
Berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non-verbal. Bentuk media audio yaitu : radio, dvd, alat perekam, dan sebagainya
3)      Media Projeksi
Media ini memiliki kesamaan denagn media grafis, dalam art dapat menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Bentuk media projeksi yaitu : film gelang (loop), film bingkai, film rangkai, televisi dan radio, dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar