Rabu, 14 Desember 2016

Rasionalisme



RASIONALISME
Pada bagian ini dibicarakan pemikiran pokok Descartes, Spinoza, dan Leibniz. Mereka adalah tokoh besar dalam filsafat rasionalisme. Sebelum itu, pengertian rasionalisme perlu diuraikan lebih dulu. Rasionalisme adalah paham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan mengetes pengetahuan. Jika empirisme mengatakan bahwa pengetahuan diperoleh dengan alam mengalami objek empiris, maka rasionalisme mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berfikir. Alat dalam berfikir itu ialah kaidah-kaidah logis atau logika.
Rasioanalisme ada dua macam: dalam bidang agama dan dalam bidang filsafat. Dalam bidang agama rasionalisme adalah lawan autoritas, dalam bidang filsafat rasionalisme adalah lawan empirisme. Rasionalisme dalam bidang agama biasanya digunakan untuk mengkritik ajaran agama, rasionallisme dalama bidang filsafat terutama berguna sebagai teori pengetahuan. Sebagai lawan empirisme, rasioanalisme berpendapat bahwa sebagian dan bagian penting pengetahuan datang dari penemuan akal. Contoh yang paling jelas ialah pemahaman kita tentang logika dan matematika.
Sejarah rasionalisme sudah tua sekali. Thales telah menerapkan rasionalisme dalam filsafatnya. Ini dilanjutkan dengan jelas sekali pada orang-orang sofis dan tokoh-tokoh penentangnya (Socrates, plato, Aristoteles) dan juga beberapa tokoh sesudah itu (lihat Runes, 1971:275), pada zaman modern filsafat, tokoh pertama rasionalisme ialah Decrates yang dibicarakan setelah ini. Bersamaan dengan itu akan dibicarakan juga tokoh besar rasionalisme lainnya, yaitu Baruch Spinoza dan Leibniz. Setelah periode ini rasionalisme dikembangkan secara sempurna oleh Hegel yang kemudian terkenal sebagai tokoh rasionalisme dalam sejarah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar