RASIONALISME
Pada bagian ini
dibicarakan pemikiran pokok Descartes, Spinoza, dan Leibniz. Mereka adalah
tokoh besar dalam filsafat rasionalisme. Sebelum itu, pengertian rasionalisme
perlu diuraikan lebih dulu. Rasionalisme adalah paham filsafat yang mengatakan
bahwa akal (reason) adalah alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan
mengetes pengetahuan. Jika empirisme mengatakan bahwa pengetahuan diperoleh
dengan alam mengalami objek empiris, maka rasionalisme mengajarkan bahwa
pengetahuan diperoleh dengan cara berfikir. Alat dalam berfikir itu ialah
kaidah-kaidah logis atau logika.
Rasioanalisme ada
dua macam: dalam bidang agama dan dalam bidang filsafat. Dalam bidang agama
rasionalisme adalah lawan autoritas, dalam bidang filsafat rasionalisme adalah
lawan empirisme. Rasionalisme dalam bidang agama biasanya digunakan untuk
mengkritik ajaran agama, rasionallisme dalama bidang filsafat terutama berguna
sebagai teori pengetahuan. Sebagai lawan empirisme, rasioanalisme berpendapat
bahwa sebagian dan bagian penting pengetahuan datang dari penemuan akal. Contoh
yang paling jelas ialah pemahaman kita tentang logika dan matematika.
Sejarah rasionalisme
sudah tua sekali. Thales telah menerapkan rasionalisme dalam filsafatnya. Ini dilanjutkan
dengan jelas sekali pada orang-orang sofis dan tokoh-tokoh penentangnya
(Socrates, plato, Aristoteles) dan juga beberapa tokoh sesudah itu (lihat
Runes, 1971:275), pada zaman modern filsafat, tokoh pertama rasionalisme ialah
Decrates yang dibicarakan setelah ini. Bersamaan dengan itu akan dibicarakan
juga tokoh besar rasionalisme lainnya, yaitu Baruch Spinoza dan Leibniz. Setelah
periode ini rasionalisme dikembangkan secara sempurna oleh Hegel yang kemudian
terkenal sebagai tokoh rasionalisme dalam sejarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar