Peranan sumber belajar
sumber
belajar mempunyai peran yang sangat erat dengan pembelajaran yang dilakukan
karena dengan adanya sumber belajar peserta didik dapat mampu mengembangkan
pengetahuannya dengan lebih efektif, adapun peranan tersebut dalam pembelajaran
adalah sebagai berikut (lindiani, tanpa tahun, hal.13):
a.
Peranan sumber belajar dalam pembelajaran individual
Titik berat pembelajaran
individual adalah pada peserta didik, karena setiap peserta didik memiliki
kecerdasan dan kesadaran yang berbeda-beda didalam pembelajaran. sedangkan guru mempunyai peranan sebagai
penunjang atau fasilitator. Oleh karena itu terdapat tiga pendekatan yang
berbeda didalam pembelajaran individu, yaitu :
1) Front line teaching method,
dalam pendekatan ini guru berperan menunjukkan sumber belajar yang perlu
dipelajari
2) Keller plan, yaitu
pendekatan yang menggunakan teknik personalized system of instruksional (PSI)
yang ditunjang dengan berbagai sumber berbentuk audio visual yang didesain
khusus untuk belajar individual
3) Metode proyek, peranan guru
cenderung sebagai penasehat dibanding pendidik, sehingga peserta didiklah yang
bertanggung jawab dalam memilih, merancang, dan melaksanakan berbagai kegiatan
belajar.
b.
Peranan sumber belajar dalam belajar klasikal
Dalam
pembeajaran ini pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi langsung
antara guru dengan peserta didik. Hasilnya belajar sangat tergantung pada
kualitas guru, karena guru merupakan
sumber belajar utama. Sumber belajar yang lain seolah-olah tidak ada perannya,
karena frekuensi belajar didominasi dengan interaksi dengan guru. Guru sering
menggunakan sumber belajar yang tidak relevan dengan ciri-ciri peserta didik
dan tujuan belajar, hal ini terjadi karena sumber belajar yang tersedia
terbatas. Keterbatasan penggunaan sumber belajar terjadi karena metode
pembelajaran yang utama adalah metode ceramah. Menurut parcipal and ellington
(1984), bahwa perhatian yang penuh dalam belajar dengan metode ceramah
(attention spannya) makin lama makin menurun drastis, misalnya dalam 50 menit
belajar, maka pada awal belajar attention spannya berkisar antara 12-15 menit,
kemudian makin mendekati akhir pelajaran turun menjadi 3-5 menit. Disamping itu
british audio visual association (1985), menyatukan bahwa 75% pengetahuan
diperoleh melalui indera penglihatan, 13% indera pendengaran, 6% indera
sentuhan dan rabaan, dan 6% indera penciuman dan lidah. Sedangkan dalam
penelitian yang dilakukan oleh perusahaan sovocom company di amerika dalam
sadiman (1989: 155-156), tentang kemampuan manusia dalam menyimpan pesan adalah
: verbal (tulisan) 20%, audio saja 10%, visual 20%, audio visual 50%. Tetapi apabila proses belajar hanya
menggunakan metode (a) membaca saja, maka pengetahuan yang mengendap hanya 10%
(b) mendengarkan saja pengetahuan yang mengendap hanya 20% (c) melihat saja
pengetahuan yang mengendap bisa 50%, (e) mengungkapkan sendiri pengetahuan yang
mengendap bisa 80%, (f) mengungkapkan sendiri dan mengulang pada kesempatan
lain 90%. Dari penjelasan tersebut, bahwa guru harus pandai memilih dan
mengkombinasikan metode pembelajaran dengan belajar yang ada.
c.
Peranan sumber belajar dalam belajar kelompok
Pola komunikasi
dalam belajar kelompok, menurut Derek rowntere dalam bukuya educational
technology in curriculum development (1982), menyajikan dua pola komunikasi
yang secara umum ditetapkan dalam belajar yaitu :
1.
Buzz sessions (diskusi singkat) adalah kemampuan yang diperoleh peserta
didik untuk didiskusikan singkat sambil jalan. Sumber belajarnya adalah materi
yang diberikan sebelumnya
2.
Controllet discussion (diskusi dibawah kontrol guru) sumber belajarnya
antara lain adalah bab dari suatu buku, materi dari program audio visual atau
masalah dalam praktik laboratorium
3.
Tutorial adalah belajar dengan
guru pembimbing, sumber belajarnya adalah masalah yang ditemui dalam
belajar, harian, bentuknya dapat bab dari buku, topic masalah dan tujuan
instruksional tertentu
4.
Team project (tim proyek) adalah suatu pendekatan kerjasama antar
anggota kelompok dengan cara mengenai suatu proyek oleh tim
5.
Simulasi (presentasi untuk menggambarkan keadaan yang sesungguhnya)
yaitu ada micro teaching adalah proyek pembelajaran yang direkam dengan video,
dan self helf group adalah kelompok siswa mandiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar