a.
Peranan sumber
belajar dalam pembelajaran individual
Titik
berat pembelajaran individual adalah pada peserta didik, karena setiap peserta
didik memiliki kecerdasan dan kesadaran yang berbeda-beda didalam
pembelajaran.sedangkan guru mempunyai peranan sebagai penunjang atau
fasilitator. Oleh karena itu terdapat tiga pendekatan yang berbeda didalam
pembelajaran individu, yaitu :
a)
Front line
teaching method, dalam pendekatan ini guru berperan menunjukkan sumber belajar
yang perlu dipelajari
b)
Keller plan, yaitu
pendekatan yang menggunakan teknik personalized system of instruksional (PSI)
yang ditunjang dengan berbagai sumber berbentuk audio visual yang didesain
khusus untuk belajar individual
c)
Metode proyek,
peranan guru cenderung sebagai penasehat dibanding pendidik, sehingga peserta
didiklah yang bertanggung jawab dalam memilih, merancang, dan melaksanakan
berbagai kegiatan belajar.
b.
Peranan sumber
belajar dalam belajar klasikal
Dalam
pembeajaran ini pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi langsung antara
guru dengan peserta didik. Hasilnya belajar sangat tergantung pada
kualitas guru, karena guru merupakan
sumber belajar utama. Sumber belajar yang lain seolah-olah tidak ada perannya,
karena frekuensi belajar didominasi dengan interaksi dengan guru. Guru sering
menggunakan sumber belajar yang tidak relevan dengan ciri-ciri peserta didik
dan tujuan belajar, hal ini terjadi karena sumber belajar yang tersedia
terbatas. Keterbatasan penggunaan sumber belajar terjadi karena metode
pembelajaran yang utama adalah metode ceramah. Menurut parcipal and ellington
(1984), bahwa perhatian yang penuh dalam belajar dengan metode ceramah
(attention spannya) makin lama makin menurun drastis, misalnya dalam 50 menit
belajar, maka pada awal belajar attention spannya berkisar antara 12-15 menit,
kemudian makin mendekati akhir pelajaran turun menjadi 3-5 menit. Disamping itu
british audio visual association (1985), menyatukan bahwa 75% pengetahuan
diperoleh melalui indera penglihatan, 13% indera pendengaran, 6% indera sentuhan
dan rabaan, dan 6% indera penciuman dan lidah. Sedangkan dalam penelitian yang
dilakukan oleh perusahaan sovocom company di amerika dalam sadiman (1989:
155-156), tentang kemampuan manusia dalam menyimpan pesan adalah : verbal
(tulisan) 20%, audio saja 10%, visual 20%, audio visual 50%. Tetapi apabila
proses belajar hanya menggunakan metode (a) membaca saja, maka pengetahuan yang
mengendap hanya 10% (b) mendengarkan saja pengetahuan yang mengendap hanya 20%
(c) melihat saja pengetahuan yang mengendap bisa 50%, (e) mengungkapkan sendiri
pengetahuan yang mengendap bisa 80%, (f) mengungkapkan sendiri dan mengulang
pada kesempatan lain 90%. Dari penjelasan tersebut, bahwa guru harus pandai
memilih dan mengkombinasikan metode pembelajaran dengan belajar yang ada.
c.
Peranan sumber
belajar dalam belajar kelompok
Pola
komunikasi dalam belajar kelompok, menurut Derek rowntere dalam bukuya
educational technology in curriculum development (1982), menyajikan dua pola
komunikasi yang secara umum ditetapkan dalam belajar yaitu :
1.
Buzz sessions
(diskusi singkat) adalah kemampuan yang diperoleh peserta didik untuk
didiskusikan singkat sambil jalan. Sumber belajarnya adalah materi yang
diberikan sebelumnya
2.
Controllet
discussion (diskusi dibawah kontrol guru) sumber belajarnya antara lain adalah
bab dari suatu buku, materi dari program audio visual atau masalah dalam
praktik laboratorium
3.
Tutorial adalah
belajar dengan guru pembimbing, sumber
belajarnya adalah masalah yang ditemui dalam belajar, harian, bentuknya dapat
bab dari buku, topic masalah dan tujuan instruksional tertentu
4.
Team project
(tim proyek) adalah suatu pendekatan kerjasama antar anggota kelompok dengan
cara mengenai suatu proyek oleh tim
5.
Simulasi
(presentasi untuk menggambarkan keadaan yang sesungguhnya) yaitu ada micro
teaching adalah proyek pembelajaran yang direkam dengan video, dan self helf
group adalah kelompok siswa mandiri
2.1.3
Jenis-jenis
Sumber Belajar
Secara umum, apabila dilihat dari
sisi pengembangannya, sumber belajar dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu 1)
sumber belajar yang dirancang; dan 2) sumber belajar yang dimanfaatkan atau
digunakan.
Sumber
belajar yang dirancang adalah segala sumber belajar yang secara sengaja
dirancang atau didesain untuk kepentingan pencapaian pembelajaran tertenru.
Sumber belajar yang dimanfaatkan atau
digunakan adalah sumber belajar yang tidak dirancang untuk kepentingan tujuan
suatu kejadian pembelajaran, tetapi dapat digunakan untuk kepentingan
pembelajaran. Sumber belajar jenis ini dimanfaatkan untuk member kemudahan
kepada seseorang untuk belajar.
Menurut
AECT ( Association for Educational and Technology ) Sumber belajar ada enam 6
jenis, yaitu :
1)
Pesan ( message
) adalah segala informasi yang harus disalurkan oleh komponen yang lain untuk
ide, fakta, pengertian, dan data.
2)
Orang adalah
peserta didiknya yang di ajarkan oleh gurunya.
3)
Bahan adalah
kumpulan materi yang akan di sampaikan kepada peserta didiknya
4)
Peralatan (
device ) adalah media/hardware yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang
tersimpan didalam bahan, misalnya radio.
5)
Teknik ( metode
) adalah prosedur untuk mempergunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi, dan
orang yang menyampaikan pesan.
6)
Lingkungan (
setting ) adalah situasi sekitar, tempat pesan disalurkan atau disampaikan.
Sumber belajar lingkungan ini antara lain ruang kelas, perpustakaan, dan
sebagainya.
Secara sederhana
terlihat dalam gambar berikut.
2.1.4
Teknik Pemilihan
Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
Dalam
menentukan media pembelajaran yang akan dipakai dalam proses belajar mengajar, pertama-tama
seorang guru harus mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan
keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan karakteristik media yang
akan dipilihnya. Factor yang mempengaruhi pemilihan media antara lain adalah :
1)
Tujuan instruksional
yang ingin dicapai
2)
Karakteristik
siswa
3)
Jenis rangsangan
belajar yang diinginkan(audio atau visual), keadaan latar atau lingkungan, dan
gerak atau diam
4)
Ketersediaan
sumber setempat
5)
Apakah media
siap pakai, ataukah media rancang
6)
Kepraktisan dan
ketahanan media
7)
Efektifitas
biaya dalam waktu jangka panjang
Dalam memilih sumber belajar harus
pula memperhatikan kriteria seperti :
1.
Ekonimis, tidak
tergantung pada harga yang mahal.
2.
Praktis, tidak
memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka.
3.
Mudah, dekat dan tersedia disekitar lingkungan
kita
4.
Fleksibel, dapat dimanfaatkan untuk tujuan
instruksional.
5.
Sesuai dengan
tujuan, dalam memilih sumber belajar harus melihat apakah sesuai dengan
tujuannya untuk meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa.
Sumber
belajar selama ini dianggap sebagai
suatu barang yang sulit dan membutuhkan biaya yang tinggi untuk
mendapatkannya.Hal ini disebabkan karena guru ataupun peserta didik kurang
memiliki kreatifitas dan inovasi dalam memanfaatkan bahan-bahan atau benda-benda
yang ada disekitar lingkungannya. Pemanfaatan sumber belajar disekolah baik
yang dirancang maupun yang tinggal dimanfaatkan belum berjalan dengan baik dan
optimal, banyak guru yang masih menggunakan paradigma lama, yaitu mengajar
dengan hanya bersumberkan pada buku pelajaran yang ada,dan tidak memiliki
motivsi dan inovasi untuk menciptakan sebuah sumber belajar lainnya yang dapat
membantu guru dalam menyampaikan materi pelajarannya. Gurupun kurang kreatif
dalam membuat sendiri media pembelajaran maupun bahan ajar yang dibutuhkan
(lindiani, tanpa tahun, hal.16).
Guru
seharusnya dapat membuat dan menyediakan sumber belajar yang sederhana dan
murah. Misalkan bagaimana guru memanfaatkan benda-benda yang ada di lingkungan
sekitar seperti bahan bekas.Bahan bekas yang banyak yang berserakan disekitar
rumah dan sekolah, seperti kertas, plastik, Koran bekas, mainan, dan lain-lain
sering sekali luput dari perhatian kita padahal barang-barang tersebut dapat
didaur ulang dan dimanfaatkan untuk menjadi sumber belajar yang murah meriah
dan juga kreatif.
Sumber belajar lainnya yang
seharusnya dikelola dengan baik adalah perpustakaan.Sering seklai kita lihat
perpustakaan yang ada di sekolah belum dikelola dengan baik sebagai pusat
sumber belajar, perpustakaan hanya sebagai tempat penyimpanan buku saja atau
hanya sebagai tempat untuk beistirahat.Tidak adanya motivasi dari siswa untuk
memanfaatkan perpustakaan dengan sebaik-baiknya.Padahal semestinya perpustakaan
dapat menjadi pusat sumber dan penyimpanan informasi dan pengetahuan yang baik
berupa bahan cetak (buku/tulisan), elektronik dan audio visual ataupun dalam
bentuk yang lain, sehingga perpustakaan dapat berfungsi sebagai sumber belajar
bagi semua peserta belajar, para professional, para peneliti dan bagi siapapun
yang memerlukan informasi dan pengetahuan.
Sementara kriteria memilih alat
peraga adalah alat peraga sesuai dengan karakteristik siswa dan ketersediaan
biaya, aman bagi pengguna dan memberikan kemudahan pada saat menggunakannya.
Dalam pembelajaran IPS alat peraga yang dapat digunakan adalah peta dan globe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar